JAKARTA - Komisi X DPR berharap, PSSI mendapatkan toleransi, sehingga tidak mendapatkan sanksi yang berat dari FIFA.
Hal ini diungkapkan salah satu anggota Komisi X DPR Dedi 'Miing' Gumelar, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi X dengan Kelompok 78, Komite Normalisasi, Menegpora dan KONI-KOI di Jakarta.
Menurut Miing, sebelum peristiwa ini terjadi, sulit sekali untuk menurunkan Nurdin Halid sebagai pimpinan PSSI yang lama. Dan sekarang, George Toisutta (GT) dan Arifin Panigoro (AP), belum memimpin PSSI, sulit sekali untuk diminta mundur dari pencalonan.
"Indonesia sudah diujung tanduk. Ini Kongres PSSI darurat dari FIFA, sehingga sepenuhnya kewenangan ada di tangan KN. Saya kira langkah Pak Agum ketuk palu di kongres saya maklumi," ujar Miing di Senayan, Selasa (24/5/2011).
"FIFA obyekktif melihat masalah ini karena yang buat aturan adalah FIFA. Saya tidak ingin martabat bangsa dikucilkan dengan masalah ini. Saya minta evaluasi pengprov dan saya ingin minta kepada FIFA agar kita meminta waktu enam bulan seandainya bisa menggelar Kongres PSSI yang baru," tegas Miing.
Rencananya, Agum akan melaporkan hasil kerja KN kepada FIFA. "Setelah pulang dari Swiss, kami mita kepada Menegpora Andi untuk untuk memenuhi permintaan masyarakat yakni memilih Ketua Umum PSSI yang baru," tandasnya.
(Hendra Mujiraharja)