CREMONA – Pelatih Cremonese, Davide Nicola, tetap menunjukkan kepuasan terhadap kinerja timnya, meskipun mereka harus mengakui keunggulan AS Roma dengan skor 1-3 di pekan ke-12 Liga Italia 2025-2026. Nicola memuji Grigiorossi –julukan Cremonese– karena telah memperlihatkan perlawanan sengit dan menunjukkan karakter yang tepat melawan tim berjuluk Giallorossi tersebut.
Pertandingan Cremonese vs Roma digelar di Stadio Giovanni Zini, Cremona, pada Minggu 23 November 2025. Tiga gol kemenangan AS Roma dicatatkan oleh Matias Soule (17'), Evan Ferguson (64'), dan Wesley Franca (69'), sementara tim tuan rumah hanya mampu membalas satu gol hiburan lewat Francesco Folino (90+3').
Usai pertandingan, Nicola menilai Cremonese sudah tampil semaksimal mungkin, apalagi lawan yang dihadapi, AS Roma, sedang berada dalam tren positif belakangan ini. Pelatih berusia 52 tahun itu menyoroti sikap yang diperlihatkan oleh Emil Audero dan kolega.
"Kami menghadapi tim yang sangat kuat, tetapi mereka menunjukkan sikap yang tepat," kata Nicola, dikutip dari Calcio Cremonese, Senin (24/11/2025).
Nicola juga berandai-andai, jika saja Cremonese bisa bermain baik sejak awal, mungkin hasilnya akan berbeda.
"Jika kami memimpin, pertandingan akan berakhir berbeda. Ini tidak mengurangi kualitas Roma, tetapi Cremonese menunjukkan karakter,” sambung Nicola.
Meskipun harus menelan kekalahan, Cremonese dinilai menunjukkan mentalitas yang tidak mudah menyerah di kandang sendiri.
Nicola menambahkan kekurangan utama Cremonese dalam pertandingan tersebut hanyalah kurang agresif. Namun, ia memahami bahwa hal itu tidak mudah bagi tim yang berstatus baru promosi.
"Kami tidak agresif hari ini, tetapi melawan tim seperti itu, tidak mudah bagi tim yang baru promosi," ujar Nicola.
Terlepas dari hasilnya, ia puas karena timnya berhasil mencetak gol menjelang akhir laga. Hasil ini merupakan kekalahan ketiga beruntun bagi Cremonese, yang kini menduduki posisi ke-11 klasemen sementara Liga Italia 2025-2026 dengan koleksi 14 poin.
"Saya puas setidaknya kami mencetak gol, ini krusial bagi saya karena ketika Anda kebobolan keunggulan seperti itu, mentalitasnya menjadi sulit," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)