MANAJEMEN Persib Bandung angkat bicara soal sanksi yang dikeluarkan Komisi Disiplin PSSI kepada Frans Putros. Bek Timnas Irak itu diketahui mendapat hukuman tambahan.
Sanksi tambahan tersebut merupakan tindak lanjut dari pelanggaran disiplin berupa kartu merah yang diterima Putros pada laga Arema FC vs Persib di pekan keenam Super League 2025-2026. Pertemuan kedua tim tersaji di Stadion Kanjuruhan, Malang, 22 September 2025.
Dalam surat bernomor 045/L1/SK/KD-PSSI/IX/2025 pada 25 September 2025, Putros dianggap telah melakukan pelanggaran serius dan bertindak kasar kepada pemain Arema FC, Paulinho Valdecci. Sehingga Komisi Disiplin PSSI memberikan sanksi tambahan larangan bermain sebanyak dua pertandingan.
Tidak hanya itu, bek bernomor punggung 55 ini juga mendapat hukuman berupa denda sebesar Rp10 juta akibat ulahnya tersebut.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhitia Putra Herawan memastikan menghormati keputusan Komisi Disiplin PSSI atas sanksi tambahan yang diberikan kepada Putros. Termasuk dendanya.
“Bagi kami, setiap keputusan resmi federasi harus dihormati. Ini menjadi kesempatan bagi tim untuk belajar dan memperbaiki diri, baik secara individu maupun kolektif,” ujar Adhitia, Selasa (7/10/2025).
Adhitia berharap kejadian ini tidak diulangi lagi oleh pemain Persib Bandung lainnya. Sebab, dia ingin timnya bermain secara sportif.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi seluruh pemain untuk lebih berhati-hati dan tetap menjaga semangat fair play di setiap laga. Persib berkomitmen untuk selalu menunjukkan permainan yang sportif dan berkelas,” harapnya.
Selain itu, Persib Bandung juga harus membayar denda sebesar Rp25 juta akibat ulah suporter fanatiknya yang hadir ke Stadion Kanjuruhan Malang. Komdis PSSI menilai kehadiran suporter Persib di stadion tersebut melanggar aturan larangan tim tamu untuk away dan berpotensi menimbulkan risiko keamanan.
(Djanti Virantika)