BERIKUT lima pemain tertua di Super League 2025-2026. Salah satunya adalah bek andalan Persib Bandung!
Super League 2025-2026 sudah resmi dimulai sejak Jumat 8 Agustus. Kendati banyak pemain muda dan usia matang, tidak sedikit pula pesepakbola-pesepakbola uzur ikut mewarnai kompetisi ini.

Siapa saja lima pemain tertua di Super League 2025-2026? Berikut ulasannya.
5 Pemain Tertua di Super League 2025-2026

Pesepakbola satu ini jadi pemain tertua di Super League 2025-2026! Jupe -sapaan akrabnya- saat ini sudah berusia 38 tahun 6 bulan.
Bek kelahiran Tangerang ini masih cukup diandalkan pelatih Bojan Hodak di lini belakang Persib Bandung. Sayangnya, Jupe tengah dibekap cedera sehingga akan menepi selama beberapa waktu.

Kiper memang dikenal sebagai posisi yang tidak terlalu menguras fisik. Tidak heran bila masa keemasan seorang penjaga gawang biasanya baru dimulai pada usia 30-an tahun.
Aditya termasuk salah satu pesepakbola tertua di Super League 2025-2026. Kiper Madura United ini tercatat berusia 38 tahun 1 bulan.

Pemain naturalisasi ini masih jadi andalan di lini depan di usia yang tak lagi muda. Spaso tercatat berusia 37 tahun 10 bulan hingga Sabtu (9/8/2025).
Di usia senja untuk kategori pesepakbola itu, sang pemain cukup diandalkan Bhayangkara FC. Patut dinanti seperti apa ketajaman seorang Spasojevic di Super League 2025-2026.

Pemain satu ini cukup dihormati oleh rekan-rekannya di Persik Kediri. Selain sudah berusia 37 tahun 5 bulan, Faris terhitung paling lama membela Macan Putih yakni sejak 2019.
Bahkan, pemain yang berposisi sebagai sayap kiri ini lahir dan besar di Kediri. Wajar jika Faris dinobatkan sebagai kapten tim.

Pemain satu ini tetap dipertahankan Bali United untuk Super League 2025-2026. Rahmat saat ini berusia 37 tahun 2 bulan.
Serupa dengan Faris, pemain satu ini sudah cukup lama membela Bali United, tepatnya sejak 2020. Rahmat dianggap sebagai sosok senior dan pemimpin di ruang ganti Serdadu Tridatu.
Itulah lima pemain tertua di Super League 2025-2026. Patut dinanti seperti apa penampilan para jago-jago tua tersebut di antara deretan anak-anak muda.
(Wikanto Arungbudoyo)