SEBANYAK 3 pemain naturalisasi pilihan Shin Tae-yong yang berpotensi diabaikan Patrick Kluivert akan diulas Okezone. Saat sesi perkenalan dirinya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada Minggu 12 Januari 2025 sore WIB, Patrick Kluivert menyampaikan pesan penting.
Ia meminta para pemain untuk tidak salah pilih klub. Sebab, jika salah pilih klub, si pemain berpotensi jarang bermain. Alhasil, kesempatannya membela Timnas Indonesia akan mengecil.
“Hati-hati dalam memilih klub dan utamakan menit bermain. Jika Anda tidak punya menit bermain di tim, berarti Anda tidak punya match fitness,” kata Patrick Kluivert dalam sesi perkenalannya sebagai pelatih Timnas Indonesia yang dilangsungkan di Jakarta.
Melalui pernyataan di atas, pemain-pemain yang dulunya cuma menjadi penghangat bangku cadangan di klub masing-masing tapi tetap dipanggil Timnas Indonesia kini tak bisa bersantai lagi. Jika tidak meningkatkan levelnya, pemain-pemain di bawah ini berpotensi diabaikan Shin Tae-yong.
Berikut 3 pemain naturalisasi Pilihan Shin Tae-yong yang berpotensi diabaikan Patrick Kluivert:
Nathan Tjoe A-On mesti angkat kaki dari Swansea City pada Januari 2025 agar tetap dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia. Sebab, pesepakbola 23 tahun ini kesulitan mendapatkan menit tampil bersama Swansea City musim ini.
Musim ini Nathan baru tiga kali main. Terakhir kali eks pemain SBV Excelsior itu mentas bersama Swansea City pada 28 Agustus 2024 atau hampir lima bulan lalu!
Sekalipun tidak memanggil Nathan, Patrick Kluivert takkan merugi. Di posisi fullback/wing back kiri, Timnas Indonesia memiliki pemain jempolan. Sementara di posisi gelandang, di sana ada Thom Haye, Ivar Jenner dan calon pemain naturalisasi Jairo Riedewald.
Justin Hubner baru tiga kali main bersama Wolverhampton Wanderers U-21 musim ini. Sempat kalah saing di awal musim, Justin Hubner sempat dua kali beruntun mentas bersama sang tim pada Desember 2024.
Namun, bek 20 tahun ini mengalami gegar otak dan belum bermain lagi. Jika tak segera pulih dan rutin bermain bersama Wolverhampton Wanderers U-21, sulit bagi Justin Hubner bersaing dengan Mees Hilgers, Jay Idzes, Rizky Ridho atau Elkan Baggott sekalipun.
Bicara menit tampil bersama sang klub, Brisbane Roar, Rafael Struick masuk kategori lumayan. Namun, bicara gol yang biasanya menjadi tolok ukur penyerang, kondisinya memprihatinkan. Dari 20 laga profesional bersama ADO Den Haag dan Brisbane Roar, Rafael Struick hanya mencetak satu gol.
Begitu juga di Timnas Indonesia, yang mana Rafael Struick cuma mencetak satu gol dari 22 pertandingan. Berhubung Patrick Kluivert dikenal sebagai penyerang top dunia di masanya, tenaga pemain seperti Rafael Struick berpotensi tak lagi terpakai di skuad Garuda.
(Ramdani Bur)