"Ini adalah sebuah keputusan yang didasari itikad baik. Jadi terkait tragedi Kanjuruhan, tidak ada sebuah kepentingan atau tendensi khusus yang akan saya bicarakan murni bentuk kepedulian dan misi sosialnya Arema," tegas Inal.
"Sudah kami putuskan di 3%, santunan ini diberikan ke ahli waris keluarga 135 keluarga meninggal dunia, secara samarata dari berapa nominal yang didapat dibagi 135, ini sampai batas waktu yang belum ditentukan, bisa satu tahun, dua tahun, atau kapan saja," jelasnya.
3. Tervalidasi
Inal mengatakan, keputusan hanya memberi santunan kepada ahli waris korban tewas karena datanya sudah tervalidasi sejak awal. Ia pun meminta maaf lantaran berapa pun besaran uang santunan, tidak akan bisa menggantikan kesedihan atau kehilangan orang terkasih.
"Menjawab validitas, 135 angka yang diakui dan datanya valid, mungkin hal ini harus ada validasinya. Sementara yang kami terima validasi tentang korban itu ada 135 (orang)," tutur Inal.
"Jadi mungkin sekali lagi kami memohon maaf, bawa kami sadar uang tidak bisa menggantikan duka yang dialami keluarga korban, tapi keputusan ini diambil atas dasar empati kami ke keluarga korban Arema FC, dan sepenuhnya adalah satu jiwa," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)