“Israel masih bagian dari kompetisi UEFA. Kami harus mengatasinya. Kami mengikuti terus situasinya dengan seksama bersama FIFA, UEFA, dan otoritas Norwegia,” tegas Klaveness.
“Kami merasa sangat dekat dengan Federasi Sepakbola Palestina dibandingkan sesama kami di Eropa, karena kami aktif bekerja di sana lebih dari 10 tahun lewat pelatih-pelatih yang menciptakan aktivitas sepakbola untuk anak-anak dan di kamp pengungsian,” tandasnya.

Berkaca dari jadwal, Norwegia sedianya akan bertandang ke Israel pada 22 Maret 2025. Lalu, Erling Haaland dan kawan-kawan gantian menjamu negara tersebut pada 11 Oktober 2025.
Patut dinanti apakah UEFA dan FIFA mengambil tindakan atas desakan NFF tersebut. Sebab, Norwegia dan negara-negara Skandinavia pada umumnya rajin menyoroti kasus-kasus pelanggaran HAM.
(Wikanto Arungbudoyo)