Di tim ini, ia menjadi bagian penting skema permainan Robert Rene Albert bersama pemain lain seperti Roman Camelo, M. Ridhuan, hingga Noh Alamsyah.
Berperan sebagai kapten tim, Pierre Njanka sukses memimpin rekan-rekannya dengan baik. Bahkan, ia sukses mengantarkan Arema Malang menjuarai Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.

Hal ini membuatnya menjelma menjadi salah satu pemain kesayangan Aremania. Sayangnya, di musim berikutnya ia memilih hengkang dari Arema Malang dan bergabung dengan Aceh United yang mentas di Indonesia Primer League (IPL).
Namun tak lama, ia kembali ke ISL dengan bergabung ke Mitra Kukar dan Persisam Samarinda sebelum akhirnya memutuskan untuk gantung sepatu di tahun 2013.
Itulah kisah Pierre Njanka, pemain jebolan Piala Dunia yang pernah berkarir di Arema Malang dan Persija Jakarta.
(Admiraldy Eka Saputra)