JAKARTA - Ketua Umum PSSI (Ketum PSSI), Erick Thohir, memastikan Piala Presiden tidak mungkin bisa menjadi turnamen pendamping Liga 1 2024-2025 seperti Piala Indonesia. Hal itu karena padatnya kalender pertandingan sepakbola Indonesia.
Kompetisi Liga Indonesia sudah lama tidak didampingi dengan turnamen resmi seperti yang dulu pernah dijalankan, macam Copa Indonesia atau Piala Indonesia. Terakhir kali PSSI menghadirkan turnamen pendamping yang diikuti semua tim dari Liga 1, Liga 2, Liga 3, adalah Piala Indonesia 2018-2019.
Ada pun turnamen yang intens bergulir saat ini adalah Piala Presiden yang menjadi ajang pramusim. Kompetisi tersebut diketahui sudah diadakan sejak 2015.
Erick menjelaskan Piala Presiden tidak mungkin bisa menjadi turnamen pendamping Liga 1. Walau sebenarnya, ia sangat ingin menyaksikan pertandingan sepakbola setiap harinya.
“Saya mau setiap hari ada pertandingan, tapi realitanya tidak mungkin. Karena begini, 365 hari kami paksakan pemain untuk main, enggak mungkin. Ada cedera, ada macam-macam. Belum lagi kalender (yang padat),” kata Erick dalam konferensi pers Piala Presiden 2024, Senin (15/7/2024).
“Hari ini AFC membuka Champions League-nya tiga strata, AFF buat juga pertandingan, SEA Games, Asian Games, liga kita,” sambung Menteri BUMN itu.
Kenyataannya, memang jadwal sepakbola cukup padat. Selain Liga 1, AFC juga menggelar kompetisi antarklub di kawasan Asia yang mirip dengan Liga Champions. Belum lagi kompetisi level tim nasional, baik kategori senior maupun U-23, seperti Piala AFF, Piala Asia, SEA Games, dan Asian Games.
Erick lebih memprioritaskan agenda Timnas Indonesia. Itu semua dilakukan demi meningkatkan prestasi Skuad Garuda, baik di level Asia hingga dunia. Sehingga, tidak mungkin Piala Presiden bisa menjadi turnamen pendamping layaknya Piala Indonesia.
“Dulu tim nasional enggak dapat slot. FIFA Match Day saja enggak berhenti (kompetisinya). Sekarang wajib tim nasional adalah ujung tombak daripada membangun bangsa kita, merah putih kita, (ada) FIFA Match Day harus stop,” tegas Erick.
“Jadi, tidak mungkin (Piala Presiden menjadi turnamen pendamping liga). Karena itu, kami sudah mengatur kalender tiga tahun ke depan, di mana ada slot klub, liga, ada slot tim nasional. Itu harus dijaga dengan baik,” lanjut eks Presiden Inter Milan itu.