“Lalu, saya bertanya kembali, kalau kita mempunyai head coach yang tadinya berprestasi di ranking kedua liga, terus kemudian turun ke delapan, apakah dia bisa memberikan suatu pengalaman yang berharga atau tidak bagi kita? Tentunya kita harus melakukan introspeksi diri. Kalau kita teruskan, ada sedikit unsur-unsur gamblingnya gitu karena kalau kita lihat trennya juga kurang bagus ya, lebih baik kita mencari solusi baru,” lanjut dia.
Ambono juga menyampaikan, ada baiknya untuk tidak menilai Pena terlalu dini karena pengalamannya yang minim tersebut. Menurutnya, Persija juga mengikuti tren yang ada saat ini di mana banyak klub yang memakai pelatih muda. Dia pun yakin Pena bisa membawa perubahan untuk Macan Kemayoran.
“Jangan kita judge orang sebelum orang tersebut melakukan karyanya. Kita bisa melakukan (judge) setelah orang itu melakukan atau membuat karya-karyanya. Jadi dari kami tentunya faktornya banyak sekali dan akhirnya kita memilih Carlos Pena,” terang Ambono.
“Perkembangan (pakai pelatih muda) kita lihat bahwa di sepak bola modern ini kita harus memberanikan diri untuk suatu perubahan. sini, kita berkeyakinan coach Carlos Pena juga bisa memberikan perubahan,” tandasnya.
(Djanti Virantika)