“Saya perlu mengambil langkah ke sepakbola senior dan kemudian Groningen mendatangi saya dan saya mengambil langkah itu. Saya bekerja di restoran selama mungkin dua tahun,” kata Van Dijk.
“Saya masih berpikir saya sedang dalam perjalanan untuk menjadi pesepakbola profesional. Di saat bersamaan, saya bekerja dua kali seminggu sebagai pencuci piring selama lima jam semalam. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan uang tambahan, beberapa Euro per jam,” tegas Van Dijk yang kini berstatus kapten Liverpool dan Timnas Belanda ini.
Semua perjuangan Virgil Van Dijk tidak sia-sia. Pemain kelahiran Breda, 8 Juli 1991 akhirnya ditemukan seorang pemandu bakat dari Celtic FC, Neil Lennon. Penampilannya yang tangguh sebagai bek tengah membuatnya diboyong Cetic FC seharga 2,6 juta Euro.
Bertahan 2 tahun di Celtic, Van Dijk kemudian pindah ke Southampton sebelum empat setengah musim ke depannya bergabung dengan Liverpool via harga 84 juta euro atau sekira Rp1,47 triliun. Jumlah yang sangat fantastis untuk seorang bek tengah.
Harga fantastis itu berhasil Virgil Van Dijk bayar lunas dengan kualitas yang diberikan. Selama di Liverpool, ia sukses menyumbangkan gelar Premier League, FA Cup, Carabao Cup, Liga Champions, hingga Piala Dunia Antarklub.
Hal ini membuat Virgil Van Dijk berkali-kali dipanggil ke Timnas Belanda. Bahkan, di Euro 2024 ini ia dipercaya untuk mengemban ban kapten Der Oranje.
(Virgil Van Dijk kapten sekaligus bek andalan Timnas Belanda dan Liverpool)
Di bawah kepemimpinannya, Timnas Belanda sukses memimpin klasemen Sementara Grup D di atas Prancis, Austria, dan Polandia. Menarik menyaksikan terus penampilan kapten Liverpool Virgil Van Dijk bersama Timnas Belanda di Euro 2024.
(Ramdani Bur)