“Mereka (wasit) menerima banyak informasi dari Video Assistant Referee (VAR), dan kami siap berbicara dan berbagi lebih banyak detail dengan para pemain dan pelatih untuk membantu mereka memahami bagaimana keputusan diambil,” tambah Rosetti.
“Menjelaskan keputusan dengan 22 pemain yang mengerumuni Anda adalah hal yang mustahil bagi seorang wasit. Hal ini dapat menyebabkan terputusnya komunikasi, dan permainan yang indah berubah menjadi sangat buruk dengan sangat cepat,” lanjutnya.
“Kami meminta semua tim memastikan kapten mereka adalah satu-satunya pemain yang berbicara kepada wasit. Kami meminta para kapten untuk memastikan rekan satu timnya tidak mengganggu dan mengelilingi wasit, memungkinkan terjadinya percakapan langsung agar keputusan dapat disampaikan secara tepat waktu dan penuh hormat,” kata Rosetti.
“Yang penting, kami hanya ingin kapten tim yang ingin mendiskusikan suatu keputusan bisa mendekati wasit,” tutupnya.

Rosetti pun menambahkan jika kapten suatu tim adalah kiper, maka tim tersebut harus menunjuk satu pemain di lapangan untuk berbicara dengan wasit.
(Rivan Nasri Rachman)