Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kenapa Pemain Keturunan Timnas Indonesia Kebanyakan dari Maluku? Ini Alasannya

Cahyo Yulianto , Jurnalis-Selasa, 30 April 2024 |14:00 WIB
Kenapa Pemain Keturunan Timnas Indonesia Kebanyakan dari Maluku? Ini Alasannya
Pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama. (Foto: Instagram/s.pattynama)
A
A
A

KENAPA pemain keturunan Timnas Indonesia kebanyakan dari Maluku? ini dia alasannya.

Seperti diketahui, melakukan naturalisasi pada para pemain keturunan menjadi salah satu strategi yang dilakukan PSSI untuk mendongkrak prestasi tim nasional. Sederet nama-nama top pun mulai merapat.

Namun jika ditelisik lebih dalam, sebagian besar pemain yang masuk ke dalam radar naturalisasi PSSI adalah keturunan dari Maluku. Yang sudah resmi menjadi Warga Negara Indonesia *(WNI), setidaknya ada nama Shayne Pattynama dan juga Ragnar Oratmangoen.

Melihat yang belum atau bahkan tidak mungkin di naturalisasi, masih ada banyak pemain keturunan berdarah Maluku. Tijjani Reijnders, Ruud Gullit, Giovanni Van Bronckhorst, Kevin Diks, Nigel De Jong, Rooy Makaay, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Lantas mengapa bisa demikian?

Ragnar Oratmangoen

Hal ini bermula pada masa kolonial Belanda dulu. Pada masa kolonial itu, ada banyak masyarakat pribumi dari Maluku yang bergabung menjadi anggota tentara Belanda bernama Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL).

Namun seperti yang ada pada buku-buku sejarah, Indonesia kemudian merdeka pada 17 Agustus 1945. Namun hal ini tidak merta-merta membuat Indonesia berdaulat. Mereka masih harus berperang dengan Belanda termasuk dengan pasukan KNIL berisi orang Indonesia.

Setelah perang yang berlangsung berkepanjangan dan banyaknya perjanjian damai yang tak kunjung tercapai, Belanda akhirnya menyerahkan kedaulatan Indonesia pada 1949 melalui Konferensi Meja Bundar.

Namun saat itu, Indonesia merubah rencana awal untuk mendirikan federasi negara-negara Indonesia menjadi Negara Kesatuan Negara Indonesia. Hal ini memicu kekesalan yang membuat rakyat Maluku berupaya merdeka sendiri dengan membentuk Republik Maluku Selatan.

Hal ini membuat pemerintah Indonesia yang sah menyerbu wilayah-wilayah di Maluku. Sejumlah 4000 anggota KNIL beserta 8.500 anggota keluarganya pun memutuskan untuk bermigrasi ke Belanda.

Terlebih, pemerintah Belanda kala itu memang berniat untuk melindungi para anggota KNIL dari Maluku. Selain itu, mereka berupaya untuk merundingkan dengan Indonesia agar Maluku diizinkan merdeka.

Sebanyak 12.500 warga Maluku yang pindah ke Belanda itu sejatinya diniatkan untuk pindah sementara saja. Mereka nantinya akan dipulangkan ke tanah kelahirannya saat kondisi membaik dan Maluku merdeka.

Shayne Pattynama

Namun pada akhirnya, hal itu tidak terwujud dan nusantara tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal inilah yang lantas membuat 12.500 imigran mantan anggota KNIL yang seyogyanya pindah untuk sementara memilih menetap di Belanda.

Mereka kemudian menikah dengan masyarakat setempat, memiliki anak dan cucu yang kemudian menjadi pesepakbola.

Dari sinilah muncul banyak pemain naturalisasi Indonesia yang ternyata berasal dari Maluku.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement