TIM Nasional (Timnas) Indonesia bakal ikut meramaikan sebuah kompetisi baru bernama AFC Nations League. Ya, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) secara resmi telah mengumumkan kehadiran AFC Nations League, sebuah turnamen baru yang diproyeksikan menjadi panggung kompetisi lebih terstruktur bagi negara-negara di Benua Kuning.
Langkah ini diambil mengikuti jejak sukses UEFA dan CONCACAF dalam mengubah pertandingan persahabatan menjadi kompetisi yang lebih bernilai olahraga dan ekonomi. Meski detail teknis masih dalam tahap finalisasi, turnamen yang dijadwalkan masuk dalam kalender FIFA mulai Maret tahun depan ini diharapkan menjadi solusi atas kendala logistik dan biaya yang selama ini menghantui agenda internasional.
Berkaca pada format yang diterapkan di Eropa (UEFA), AFC Nations League kemungkinan besar akan membagi 47 negara anggotanya ke dalam empat kasta atau tier, mulai dari League A hingga League D. Setiap liga akan menggunakan sistem promosi dan degradasi, di mana tim dengan level kekuatan serupa akan saling berhadapan untuk menciptakan keseimbangan kompetitif.
Berdasarkan peringkat FIFA saat ini (posisi 122), Timnas Indonesia diprediksi akan memulai perjalanannya dari League B. Posisi ini menempatkan skuad Garuda di kasta kedua, satu tingkat di bawah elit Asia yang menghuni League A.
Pada level League B, Timnas Indonesia akan mendapatkan kesempatan berharga untuk menghadapi lawan-lawan tangguh guna mendongkrak poin ranking FIFA tanpa harus langsung bertemu raksasa seperti Jepang atau Korea Selatan di fase awal.

Sesuai model UEFA, juara dan runner-up di setiap grup pada League A nantinya akan melaju ke babak perempatfinal untuk memperebutkan gelar juara utama. Sementara itu, tim-tim di liga bawahnya akan berjuang keras untuk naik kasta (promosi) demi bisa bersaing dengan tim papan atas di edisi berikutnya.
Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor John, menegaskan inisiatif ini bukan sekadar soal trofi, melainkan upaya menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih berkelanjutan.