“Selama masih ada yang bisa kami bantu kami bantu, tidak berhenti sampai di sini, setiap bulan kita komunikasi. Tidak hanya bentuk dukungan UMKM seperti saat ini, tidak hanya dukungan permodalan, tapi juga ada beberapa keluarga korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas, itu kami respon secara khusus,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan Siti Sofiyah, mengaku senang atas perhatian yang diberikan Kapolres Malang kepada keluarganya. Ia berharap melalui bantuan yang diberikan, bisa mengembangkan usaha berdagang minuman ringan di depan rumahnya.
Tak hanya itu, Siti mengaku bersyukur terhadap bantuan yang telah diberikan kepolisian mulai dari pendampingan trauma healing, kemudahan mengurus Surat Ijin Mengemudi (SIM), hingga perbaikan rumah tempat tinggalnya. Bahkan, salah satu putranya juga telah bekerja di Polres Malang, sebagai pekerja harian lepas untuk membantu perekonomian keluarga.
“Alhamdulillah terimakasih banyak atas bantuan yang diberikan bapak Kapolres Malang, kami sangat berterima kasih sudah diperhatikan,” ungkap Siti.
Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah persepakbolaan Indonesia. Tragedi ini terjadi usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Akibat tragedi ini sebanyak 135 nyawa meninggal dunia, tak kurang dari 600 orang penonton menderita luka-luka, baik luka berat, sedang, hingga ringan. Pasca tragedi ini Arema FC pun diberikan sanksi berat dan tak boleh menggunakan Stadion Kanjuruhan, sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan, karena dianggap tak layak.
(Rivan Nasri Rachman)