3. Jepang Main High Pressing
Alasan ketiga adalah Jepang yang main high pressing. Kondisi ini tampak membuat para pemain Timnas Indonesia kewalahan untuk membangun serangan.
Permainan high pressing yang dilakukan membuat Jepang selalu bisa merebut dan menguasai bola lagi. Sementara Timnas Indonesia, mereka lebih banyak membuang bola atau kehilangan bola.
Timnas Indonesia sendiri benar-benar tak memiliki banyak kesempatan untuk menyerang. Skuad Garuda bahkan baru bisa memecah kebuntuan jelang akhir laga lewat gol Sandy Walsh di menit 90+7.
2. Gagal Manfaatkan Peluang
Timnas Indonesia juga gagal memanfaatkan peluang yang didapat. Salah satunya dilakukan Marselino Ferdinan pada menit ke-63.
Timnas Indonesia akhirnya dapat secercah peluang untuk mencetak gol kala itu. Tetapi, peluang yang langka tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik. Penyelesaian yang kurang tepat dari Marselino membuat bola masih melambung di atas mistar gawang Jepang.