PELATIH Real Madrid, Carlo Ancelotti, berpotensi menyamai catatan Zinedine Zidane. Hal itu bisa terjadi jika Ancelotti sukses membawa Madrid berjaya melawan Barcelona di final Piala Super Spanyol 2024.
Ya, Real Madrid akan berhadapan dengan Barcelona di final Piala Super Spanyol 2024. Jika Real Madrid menang, Ancelotti bisa menyamai raihan Zinedine Zidane selama menukangi Los Blancos -julukan Real Madrid.
Zidane saat ini memegang predikat sebagai mantan pelatih dengan raihan trofi kedua terbanyak di Real Madrid. Zizou -sapaan akrab Zinedine Zidane- tertinggal tiga trofi dari pelatih paling sukses sepanjang sejarah Real Madrid, mendiang Miguel Munoz.
Selama menukangi Real Madrid, Zidane telah mempersembahkan 11 trofi di berbagai kompetisi. Raihan pelatih asal Prancis itu berpotensi disamakan oleh Ancelotti jika memenangkan Piala Super Spanyol 2024.
Ancelotti saat ini telah mengoleksi total 10 trofi dari dua periode melatih Real Madrid (2013-2015, dan 2021-sekarang). Meski mempunyai peluang untuk menyamakan pencapaian Zidane, Ancelotti mengaku tidak peduli.
“Itu tidak memberi saya motivasi ekstra. Tentu saja, saya sangat puas dan sangat senang, tapi pialanya tetap ada di rak,” ujar Ancelotti, dilansir dari laman resmi Real Madrid, Senin (15/1/2024).
“Anda melihatnya dari waktu ke waktu dan mereka mengingatkan Anda bahwa Anda menang hari itu. Namun yang penting adalah hari berikutnya, bukan hari Anda memenangkannya,” lanjutnya.
Menurut Ancelotti, fokus pada pertandingan final melawan Barcelona lebih penting ketimbang memikirkan hal itu. Real Madrid sendiri akan bersua dengan Barcelona di Al-Awwal Stadium, Riyadh, Arab Saudi pada Senin (15/1/2024) pukul 02.00 WIB.
“Pikiran saya adalah untuk selalu melihat ke depan apa pun yang terjadi karena besok bisa membawa gelar atau kekalahan, namun pada Kamis, kami akan memiliki pertandingan lain,” ujar Don Carlo -julukan Carlo Ancelotti.
Sementara itu, Real Madrid berhasil menekuk Barcelona 2-1 dalam pertemuan terakhirnya di Liga Spanyol 2023-2024. Ancelotti mengatakan laga tersebut akan menjadi acuan untuk mengevaluasi performa timnya.
“Awal pertandingan di sana tidak bagus. Strategi di babak pertama tidak tepat, terutama dalam bertahan, dan kami mempertimbangkan hal itu untuk pertandingan besok, serta susunan pemain lawan, yang mungkin juga akan mengubah pendekatan kami terhadap pertandingan,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)