LIMA penyebab Manchester United kalah 0-3 dari Bournemouth di Liga Inggris 2023-2024 akan dibahas Okezone. Sebab, hasil negatif itu sungguh memalukan bagi Iblis Merah.
Ya, kekalahan telak itu terjadi di Stadion Old Trafford, Sabtu 9 Desember 2023 malam WIB. Tiga gol The Cherries dihasilkan Dominic Solanke (5'), Philip Billing (68'), dan Marcos Senesi (73').
Lalu, apa penyebab Manchester United kalah telak dengan skor 0-3 dari Bournemouth? Berikut ulasannya.
5. Gol Cepat
Tidak bisa dipungkiri gol cepat dari Solanke mengacaukan semuanya. Man United yang berusaha mencetak gol cepat, justru harus kemasukan di menit kelima.
Gol yang dicetak pemain asal Inggris itu juga membuka celah di pertahanan Iblis Merah. Mereka jadi harus bermain lebih terbuka untuk bisa meraih kemenangan.
4. Penampilan Gemilang Neto
Kiper sekaligus kapten Bournemouth, Neto, bisa dibilang bermain bagus. Tiga upaya tepat sasaran yang mengarah ke gawangnya, semua berhasil diamankan dengan baik.
Belum lagi, Neto juga beberapa kali berani memotong jalur umpan Man United. Penampilannya di bawah mistar gawang cukup membuat frustrasi tuan rumah.
3. Build-up Lambat
Ide Man United untuk bermain mengandalkan ball possession justru berakibat fatal. Sebab, cara itu membuat build-up serangan mereka lebih lambat. Bournemouth jadi punya banyak waktu untuk menutup celah.
Buktinya, tiga upaya tepat sasaran ke gawang Neto berawal dari situasi bola mati serta transisi cepat. Taktik Andoni Iraola ternyata cukup berhasil.
2. Luke Shaw Jadi Bek Tengah
Musim lalu, Erik ten Hag dipuji lantaran berinovasi dengan memainkan Shaw sebagai bek tengah. Hal itu membuat progresi serangan jadi lebih hidup dan taktik Man United tak mudah terbaca.
Sayangnya, hal itu malah jadi blunder besar. Dua gol pertama Bournemouth menunjukkan Shaw memang kurang bagus dipasang sebagai bek tengah. Di gol pertama, dia telat menutup ruang di sebelah kiri. Lalu, di gol kedua, bek asal Inggris itu kalah duel udara!
1. Taktik ten Hag Membuka Celah
Bournemouth beberapa kali mampu membuka ruang di lini pertahanan Man United. Kendati mengandalkan serangan balik kilat, hal itu terbukti cukup jitu menyakiti Bruno Fernandes dan kawan-kawan.
Sistem permainan Man United di bawah ten Hag memang memungkinkan hal tersebut. Sebab, gelandang bertahan, yang dalam laga ini ditempati Sofyan Amrabat, harus menutup area yang begitu luas di lini sentral.
Alhasil, pertahanan Man United sangat rentan mendapat serangan balik kilat. Tim tamu dua kali mencetak gol dari situasi yang mirip. Hal ini tentu harus segera diperbaiki jika tidak ingin kembali menelan hasil buruk.
(Wikanto Arungbudoyo)