DEWAN Sepakbola Internasional (IFAB) bakal memperkenalkan aturan baru soal kartu oranye di sepakbola. Lalu, bagaimana penjelasan soal penerapan kartu oranye ini?
Dilansir The Sun, Rabu (29/11/2023), penggunaan kartu oranye sudah disetujui dan kabarnya akan diuji coba pada awal musim depan. Adapun kartu oranye yang dimaksud adalah hukuman yang lebih berat dari kartu kuning, namun belum layak diganjar kartu merah.
Artinya, level disiplin kartu oranye berada di tengah-tengah antara kartu kuning dan merah. Namun rupanya, kartu oranye tidak akan benar-benar diperlihatkan kepada pemain.
Para pemain yang diganjar hukuman tersebut diharuskan lebih dulu ke tepi lapangan selama 10 menit. Itu artinya, sebuah tim yang diganjar hukuman itu akan kalah jumlah pemain, hanya dalam waktu 10 menit.
Pelanggaran kartu oranye bisa meliputi berbagai hal, seperti kata-kata kasar hingga protes berlebihan. Selain itu, menarik jersey pemain lawan juga bisa diganjar kartu tersebut.
Tentu saja, laga akan berjalan menarik jika aturan baru tersebut benar-benar diberlakukan. Aturan baru tersebut bertujuan untuk mengurangi wasit-wasit yang terlalu ringan mengeluarkan kartu.
Sebelum diusulkan di sepakbola, cabang olahraga rugby lebih dulu memberlakukan kartu oranye. Pada rugby, pemain yang diganjar kartu oranye harus keluar selama 10 menit, kemudian diizinkan bermain kembali.