PELATIH Timnas Palestina, Makram Daboub, mengaku sulit mempersiapkan tim menjelang tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sebab, timnya sangat terdampak secara psikologis akibat agresi militer Israel.
Dalam waktu dekat, Timnas Palestina akan menghadapi dua pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Mereka akan bersua dengan Lebanon pada 16 November 2023, dan Australia pada 21 November 2023.
Namun, persiapan Lions of Canaan tidak berjalan lancar imbas agresi militer yang dilakukan Israel. Daboub mengungkapkan sulit mengumpulkan pemain untuk berlatih di Yordania.
Terlebih ada tiga anak asuhnya yang terjebak di Gaza, tempat yang dibidik Israel. Tiga pemain itu adalah Ibrahim Abuimeir, Khaled Al-Nabris, dan Ahmed Al-Kayed. Namun, Daboub mengonfirmasi ketiganya dalam kondisi baik sejauh ini.
“Sejauh ini mereka baik-baik saja. Namun, banyak kerabat mereka yang meninggal akibat pemboman tersebut,” kata Daboub dikutip dari Yahoo News, Jumat (10/11/2023).
Selain kesulitan mengumpulkan pasukannya, Daboub juga mengungkapkan para pemainnya dalam kondisi mental yang kurang baik akibat agresi militer Israel. Hancurnya Gaza serta banyaknya korban jiwa membuat para pemain tertekan.
“Dengan kematian dan kehancuran di Gaza, para pemain berada dalam kondisi psikologis yang sulit,” ungkap Daboub.
Sementara itu, Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Palestina, Susan Shalabi meyakini Lions of Canaan bisa melewati masa sulit. Dia menegaskan, masyarakat Palestina menginginkan timnasnya tetap bermain seperti biasa dan siap untuk memberikan dukungan.
“Mereka (masyarakat Palestina) adalah orang-orang yang ingin didengar dan dilihat oleh seluruh dunia, ingin hidup normal seperti orang lain, sehingga orang-orang peduli dengan tim nasionalnya," ungkap Shalabi.
"Ini mewakili kerinduan untuk diakui sebagai negara yang bebas dan berdaulat,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)