JAKARTA - Pemain Timnas Indonesia, Elkan Baggott, menyebut segenap penggawa skuad Garuda kini lebih paham dengan taktik yang diinginkan pelatih Shin Tae-yong. Performa tim yang sudah jauh meningkat menjadi bukti kendala bahasa sudah tidak menjadi halangan.
Elkan menjadi salah satu pemain keturunan yang dipanggil ke skuad Merah Putih untuk laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 menghadapi Timnas Brunei Darussalam. Adapun laga itu akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis 12 Oktober 2023.

Selain Elkan, terdapat pemain keturunan lain seperti Rafael Struick, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama, yang juga tercantum dalam daftar 27 pemain yang dipanggil. Bukan rahasia lagi para pemain keturunan kerap terkendala bahasa dengan tim pelatih.
Terlebih, Shin tak bisa berbahasa Inggris. Sementara itu, para pemain keturunan juga belum lancar berbahasa Indonesia sehingga kerap kesulitan memahami apa yang disampaikan penerjemah.
Tak ayal, semenjak debut perdana Elkan bersama Timnas Indonesia, performa Tim Merah Putih sempat naik turun. Terutama saat Piala AFF 2022 di mana Tim Merah Putih disingkirkan Timnas Vietnam pada babak semifinal.
Namun kini, Elkan menilai permainan Timnas Indonesia sudah jauh lebih meningkat. Para pemain semakin paham mengenai apa yang diinginkan sang pelatih.
“Saya telah melihat dari segi performa telah banyak berubah. Saya pikir sekarang semua orang berada dalam kondisi fisik yang lebih baik,” kata Elkan saat berbincang dengan media, termasuk MNC Portal Indonesia (MPI) di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2023).
“Dan kami memiliki pemahaman taktis tentang bagaimana pelatih ingin bermain,” imbuh bek Ipswich Town itu.

Kendala bahasa nampak sudah tidak lagi menjadi hambatan bagi pemain dalam menyerap masukan dari tim pelatih. Elkan menyebut hubungan yang semakin terbentuk membuat para pemain tidak lagi kesulitan memahami instruksi.
“Saya pikir semakin banyak waktu yang kami habiskan bersamanya (Shin Tae-yong), semakin kami memahami dan mencoba menerapkan saran dan taktiknya,” tutupnya.
(Wikanto Arungbudoyo)