CEO Yoyok Sukawi buka suara setelah PSIS Semarang kembali disanksi Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Yoyok mengeluhkan pendekatan PSSI yang lebih keras kepada klub padahal yang melanggar adalah suporter.
Laskar Mahesa Jenar – julukan PSIS Semarang – disanksi oleh Komdis PSSI dalam waktu yang berdekatan. Yang pertama, PSIS Semarang dihukum atas hasil sidang Komdis PSSI pada 26 Juli 2023.

Dua pemain PSIS, Boubakary Diarra dan Carlos Fortes, dilarang bertanding dan kena denda masing-masing Rp10 juta. Diarra dihukum satu pertandingan dan Fortes dua laga. Sebab, keduanya bermain keras saat menghadapi PSS Sleman.
Tak berselang lama, PSIS Semarang kembali disanksi Komdis PSSI atas hasil sidang 28 Juli 2023. Kali ini, hukuman dijatuhkan karena kehadiran pada suporter ketika sedang tandang ke markas PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Jumat (21/7/2023) lalu.
Melalui surat elektronik (surel) atau email yang diterima, PSIS Semarang melanggar regulasi Liga 1 2023-2024 dan kode disiplin PSSI tahun 2023 karena adanya suporter mereka yang hadir di laga tandang melawan PSS Sleman. Akibat pelanggaran tersebut, PSIS Semarang pun disanksi denda Rp25 juta.
Soal sanksi ini, Yoyok buka suara. Sang CEO PSIS Semarang menyayangkan keputusan PSSI yang menghukum klub. Menurutnya, PSSI seharusnya melakukan pendekatan serta sosialisasi terlebih dulu.
Yoyok menekankan bahwa sulit untuk mengetahui adanya suporter yang nekat datang ke laga tandang. Padahal, PSIS sudah memberikan imbauan tersebut. Apalagi, para suporter yang nekat hadir tidak memakai atribut.