“Peraih medali emas sepakbola putra SEA Games setelah penantian selama 32 tahun, para pemain Timnas Indonesia U-22 dipuja sebagai pahlawan dan tidak mendapat hukuman apa pun dari Federasi Sepakbola Indonesia setelah bentrok dengan Thailand di final. Namun, AFC bertindak lain,” lanjutnya.
“Selang 2 bulan, sidang digelar pada 11/7 dan Komite Disiplin AFC menjatuhkan hukuman berat kepada 3 pemain Indonesia yang berperan penting dalam insiden tersebut. Mereka di antaranya Titan Agung Bagus Fauzi, Komang Teguh Trisnanda, dan Taufany Muslihuddin,” jelas Soha.vn.
“Pulang setelah turnamen, Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) mengeluarkan denda besar, 3 anggota staf pelatih dilarang melakukan tugas di semua level tim selama 1 tahun, 2 pemain dilarang berpartisipasi di level tim. rekrutmen dalam waktu 6 bulan,” sambungnya.
“Di pihak PSSI, sang ketua, Erick Thohir malah balik bertanya ketika pers menyebut soal penalti itu. ‘Mengapa kita harus menghukum para pemain? Itu spontan saja dan bisa ditoleransi sepenuhnya,’ katanya. Sekarang, AFC pun harus memberi hukuman itu,” pungkas media Vietnam itu.
(Djanti Virantika)