RAGNAR Oratmangoen curhat kronologi batal memperkuat Timnas Indonesia pada 2022. Ia mengatakan memang sempat didekati PSSI, namun batal karena alasan yang tidak jelas.
Sekadar diketahui, Ragnar Oratmangoen memiliki darah Indonesia dari kakek dan neneknya. Ketika PSSI gencar menaturalisasi pemain pada akhir 2021, Ragnar Oratmangoen merupakan salah satu pemain yang hendak dinaturalisasi.

(Ragnar Oratmangoen didekati PSSI ketika memperkuat ADO Den Haag)
Saat itu Ragnar Oratmangoen bersanding dengan tiga nama lain yang hendak dinaturalisasi, yakni Mees Hilgers, Jordi Amat dan Sandy Walsh. Lebih tepatnya, Ragnar Oratmangoen masuk menggantikan posisi Kevin Diks yang tiba-tiba mundur dari pemain yang hendak dinaturalisasi.
Namun, tiba-tiba muncul wacana proses naturalisasi Kevin Diks dilanjutkan, sehingga Ragnar Oratmangoen batal dinaturalisais. Kabarnya, Ragnar Oratmangoen batal dianaturalisasi karena PSSI hanya memplot empat nama untuk dinaturalisasi, yakni Kevin Diks, Mess Hilgers, Jordi Amat dan Sandy Walsh.
“Iya, saya pernah dihubungi mereka (PSSI) tentang Timnas. Tapi setelah itu kabarnya memudar dan tidak pernah yakin apa rencananya,” kata Ragnar Oratmangoen mengutip dari YouTube Yussa Nugraha.
“Kebetulan hari ini, saya dapat kabar dari orang Belanda yang kenal orang-orang yang mengurus tentang hal itu. Jadi mungkin setelah ini ada kabar lagi. Jadi, dulu pernah ada kontak tapi setelah tu agak memudar,” lanjut pemain yang kini mentas di kasta teratas Liga Belanda bersama FC Groningen ini.
“Memang sempat ngobrol dengan baik bersama mereka tapi setelah itu tidak pasti bagaimana kelanjutannya. Mungkin, mereka memilh pemain lain yang proses naturalisasinya lebih cepat. Tetapi, soal jawaban tepatnya saya tidak tahu,” tegas Ragnar Oratmangoen, merujuk kepada Sandy Walsh dan Jordi Amat yang akhirnya mendapatkan paspor Indonesia.

Lantas, jika nantinya PSSI kembali mendekatinya, apakah Ragnar Oratmangoen bersedia dinaturalisasi? Ia mengatatakan terbuka jika kembali didekati PSSI. “Ya, tentu!,” singkat Ragnar Oratmangoen.
Jika Ragnar Oratmangoen bersedia dinaturalisasi, kehadiran winger 25 tahun itu akan sangat berarti bagi lini depan Timnas Indonesia. Selain beroperasi sebagai winger, Ragnar Oratmangoen juga fasih dioperasikan sebagai gelandang.
(Ramdani Bur)