8. George Weah
George Weah kini diketahui tengah mencurahkan sebagian besar waktunya untuk pengejaran politik daripada sepakbola. Pemenang Ballon dOr 1995 itu masih memiliki kenangan yang mengesankan untuk direnungkan.
Tercatat Presiden Liberia itu berhasil membukukan 154 gol dalam 434 penampilan di tiga klub yakni Monaco, PSG, dan AC Milan antara tahun 1990 dan 1999. Sementara di level internasional ia mempertahankan rata-rata lebih dari satu gol setiap tiga pertandingan.
7. Andriy Shevchenko
Bagi banyak penggemar yang lebih muda, Andriy Shevchenko hanyalah seorang pemain yang seharusnya bagus tetapi gagal besar di Chelsea. Shevchenko meneror pertahanan di negara asalnya sebelum pindah ke raksasa Italia, AC Milan.
Selama diDynamo Kyiv, ia memenangkan lima gelar Liga Utama Ukraina berturut-turut, termasuk tiga ganda domestik, dan mencetak 94 gol dalam 166 pertandingan.
6. Alan Shearer
Pencetak gol terbanyak Liga Inggris sepanjang masa mungkin paling dikenal lantaran waktunya bersama Newcastle United. Selama empat musim, pemain nomor 9 Inggris yang paling terkenal membuat dampak besar dengan catatan 130 gol dalam 171 penampilan; di sisi internasional, Alan Shearer mencetak 28 gol dalam 56 penampilan antara 1992 dan 1999.
5. Marco Van Basten
Salah satu pemain hebat yang kariernya terpotong lantaran cedera adalah Marco Van Basten. Setelah karier yang begitu prestisius menjelang musim panas 1993, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa lebih baik kehabisan tenaga daripada menghilang.
Setelah memenangkan gelar Liga Italia dan Belanda masing-masing tiga kali, ditambah mendapatkan tempatnya di klub pemenang Ballon d'Or tiga kali yang bergengsi. Tidak pernah menjuarai Liga Champions akan menjadi satu-satunya penyesalan Van Basten di sisi klub.
Sebagian besar karier Van Basten terjadi pada tahun 1980-an. Sebagai bagian dari kontingen Belanda yang sangat berbakat di AC Milan, ia mencetak 60 gol dalam 95 penampilan dalam tiga tahun pertama 90-an.