“Ketika turun minum, suasana benar-benar kacau balau. Sejumlah suporter melarikan diri ke lapangan untuk menyelamatkan diri, menghindari menghirup gas air mata,” tegasnya.

Ironisnya tak hanya suporter yang pingsan. Sejumlah pemain Balata FC juga pingsan karena menghirup tajamnya aroma gas air mata. Ruang gerak mereka terbatas saat itu karena sedang berada diruang ganti.
“Sebagian besar pemain kami mengalami masalah pernapasan karena gas air mata yang mereka hirup,” kata kapten Balata FC, Saed Abu Saleem.
Hebatnya, pemain dari kedua tim tetap berkomitmen melanjutkan pertandingan. Mereka melakoni laga di tengah sisa-sisa gas air mata yang belum benar-benar hilang di kawasan stadion.
Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) mengutus keras insiden ini. Namun, FIFA yang notabene Federasi Sepakbola Dunia justru tidak memberikan respons apa-apa.
(Ramdani Bur)