Diego sendiri sudah pernah merasakan pahitnya sepakbola Indonesia pada 2015-2016 silam. Kala itu, FIFA membekukan sepakbola Tanah Air sebagai buntut adanya konflik antara PSSI denagn pemerintah lewat Kemenpora.
Kala itu, Imam Nahrawi yang menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahagra (Menpora) mengeluarkan surat keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Surat itu dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi adanay perebutan kekuasaan di tubuh PSSI.
Intervensi yang dilakukan Kemenpora itu lantas membuat FIFA geram. Lantas FIFA membekukan sepakbola Indonesia pada 30 Mei 2015.
Dampaknya, Timnas Indonesia pun tak bisa mengikuti pertandingan internasional dan kompetisi yang ada di kalender FIFA. Seperti halnya Kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Kualifikasi Piala Asia 2019.

Tak hanya tim senior, tim muda Indonesia juga mendapatkan banyak dampak buruknya dari banned yang dilakukan FIFA. Pada momen tersebut, Diego merasakan sepakbola Indonesia benar-benar berada di titik terendah.
Beruntung, FIFA menghapus pembekuan itu pada 2016. Kala itu Presiden FIFA, Gianni Infantino mencabut hukuman tersebut di Kongres Tahunan FIFA yang digelar di Meksiko.
Tentunya Diego tak mau momen kelam itu terulang lagi kali ini usai FIFA kecewa dengan gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Apalagi alasan pembatalan itu karena ada pemimpin wilayah lokasi pertandingan kompetisi tersebut yang menolak kehadiran salah satu peserta, yakni Timnas Israel U-20.
(Rivan Nasri Rachman)