“Itu tidak mudah, kami memberi tahu pemain saat turun minum, untuk lebih bersabar, tetapi jika terus-terusan sabar, kami tidak mencetak gol, kemudian kami sepakat mengubah gaya bermain, para pemain paham,” sambungnya.
Santos pun tidak habis pikir mengapa anak asuhnya tidak bisa meraih kemenangan dengan nyaman meski tampil dominan. Juru taktik berusia 68 tahun itu heran dengan terjadinya dua gol Ghana.
“Lalu terjadilah penalti, tetapi kemudian kami kebobolan dua gol yang entah datangnya dari mana, tidak ada yang bisa mengerti kami kebobolan gol yang datangnya entah dari mana,” tutupnya.
Portugal berhasil mendapat tiga poin dengan amat susah payah. Langkah Portugal kedepannya kian berat karena masih harus menghadapi Uruguay dan Korea Selatan.
(Rivan Nasri Rachman)