MALANG - Sebanyak 129 orang dinyatakan meninggal dunia usai terjadi kericuhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan. Terlihat, beberapa korban masih berusia anak-anak.
Bahkan, jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) terdapat 17 jenazah yang didominasi anak-anak.
"Banyak yang masih anak-anak saat kami bawa jenazah ke RSSA," kata Bagio, tim ahli BPBD, Malang, Minggu (2/10/2022).
Tangis pun pecah ketika para orang tua mengetahui anaknya menjadi korban meninggal dunia ketika datang ke RSSA Malang. Para orang tua tersebut sudah khawatir sejak malam karena mencari keberadaan anaknya yang tak kunjung ada kabar sejak malam.
Sampai saat ini, masih banyak orang tua yang datang ke RSSA untuk mencari keberadaan anak mereka yang belum diketahui kabarnya. Tentu kejadian ini menjadi luka yang mendalam bagi para orang tua tersebut yang awalnya telah mengizinkan sang anak untuk sekadar menonton sepakbola saja, justru itu menjadi ucapan terakhir mereka.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan sendiri memang terbilang menjadi peristiwa sepakbola terkelam untuk Indonesia. Sejauh ini saja sudah ada 129 korban meninggal dunia yang sudah dikonfirmasi.
Insiden tersebut pun bermula dari kekalahan Arema yang menjamu Persebaya dengan skor 2-3 di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, Sabtu 1 Oktober 2022 malam WIB. Tak terima kekalahan itu, beberapa suporter pun turun ke lapangan.