BOGOR - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17, Bima Sakti terpukul mendengar adanya korban jiwa akibat kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu 1 Oktober 2022. Ia pun berharap kejadian tersebut jadi yang terakhir kalinya dan untuk itu ia mau setiap pihak belajar agar kejadian yang sama tidak terulang di masa depan.
Sebagaimana diketahui, insiden berdarah itu terjadi saat Arema FC melawan Persebaya di pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Dalam laga itu tim berjuluk Singo Edan kalah 2-3 dari Persebaya.
Setelah pertandingan itu kerusuhan pecah. Lantaran, suporter Arema FC merangsek ke dalam lapangan sehingga pihak kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata.
Tidak hanya itu, kerusuhan berlanjut di area luar stadion Kanjuruhan. Informasi terakhir yang MNC Portal Indonesia (MPI) peroleh ada sebanyak 153 korban meninggal dunia karena insiden ini.
Bima Sakti mengatakan cukup bersedih dengan adanya insiden itu. Sebab, menjadi catatan kelam dalam dunia sepak bola Indonesia.
"Kami keluarga besar Timnas Indonesia U-16 turut berduka cita. Ke depan semoga sepakbola Indonesia lebih baik lagi," kata Bima Sakti, Minggu (2/10/2022).