Terbongkar, Ini 2 Rute Pamungkas Cristiano Ronaldo Tinggalkan Manchester United pada Musim Panas 2022
SEBANYAK 2 rute pamungkas Cristiano Ronaldo akan tinggalkan Manchester United pada musim pans 2022 terbongkar. Saat ini, pemain yang dijuluki CR7 itu harus berpacu dengan waktu.
Pasalnya, bursa transfer akan segera ditutup beberapa hari lagi. Akan tetapi, pilihan tim yang mau menampung megabintang asal Portugal itu tidak banyak.
Menurut laporan pada hari Minggu, Cristiano Ronaldo sedang mempersiapkan dirinya untuk satu tahun lagi di Old Trafford, tanpa tawaran konkret di atas meja.
Namun, dua klub Italia masih mempertahankan minat untuk mengontrak pemain berusia 37 tahun itu.
Menurut Duncan Castles, jurnalis di The Sunday Times, Napoli sejak lama menaruh minat untuk mengontrak Ronaldo, dan undang-undang pajak Italia akan membantu mereka memenuhi tuntutan upah Ronaldo.
Namun, ada syarat yang harus dipenuhi jika Napoli ingin mengontrak Cristiano Ronaldo. Mereka harus menjual satu pemain untuk menyelesaikan kepindahan penyerang Portugal itu.
Victor Osimhen masuk daftar jual dengan nilai sebesar 120 juta euro (Rp1,7 triliun). Jika ada klub yang ingin merekrut striker asal Nigeria itu sebelum batas waktu transfer musim panas ini, Napoli mungkin akan merekrut Ronaldo.
Satu lagi rute pamungkas Cristiano Ronaldo tinggalkan Manchester United, yakni AC Milan. Juara Liga Italia itu dikabarkan tertarik merekrut CR7 jika berhasil menjual Rafael Leao. Akan tetapi, pasti ada penolakan dari suporter.
Sebab, Rafael Leao adalah pemain terbaik Liga Italia 2021-2022. Apalagi, dari sisi umur, pemain dengan kecepatan tinggi itu pasti lebih disukai dan memiliki prospek panjang dibanding Ronaldo yang memasuki usia 38 tahun.
Sampai saat ini, dua rute itu sangat mungkin dijajaki Ronaldo. Sebenarnya, ada satu jalan lagi, yakni kembali ke klub masa kecilnya, Sporting Lisbon.
Namun, manajer Sporting Lisbon, Ruben Amorim, mengaku akan keluar dari klub jika mereka ingin mengontrak Ronaldo. Penolakan dari beberapa orang di dalam manajemen Sporting Lisbon juga membuat kemungkinan ini kecil.
(Rivan Nasri Rachman)
