Seandainya hal itu benar terjadi, ini akan menjadi sebuah terobosan bagi Arema FC yang selama ini dikenal memiliki pendukung fanatik, yang selalu memberikan kritik konstruktif pada tim kesayangan mereka. Meski demikian, ia menyatakan bahwa di sisa dua pertandingan ini, dinilai terlalu cepat untuk menentukan siapa figur yang cocok.
Pihak Arema merasa lebih baik jika hal itu digodok menjadi sebuah konsep. Kemudian, mereka akan melakukan diskusi yang serius terkait program tersebut.

“Tentang wacana yang dilempar di publik tentang siapa yang pantas duduk sebagai manajer, akan lebih menarik ke depan kita diskusi edukatif, bukan tentang siapa manajernya, tapi akan menarik apa program ke depan yang bisa diemban manajer, untuk bersama-sama official dan tim serta fans untuk membawa Arema FC berprestasi, serta wacana modern tentang posisi manager coach,” jelasnya.
Sebelumnya, rentetan hasil buruk melawan sesama tim papan atas membuat peluang juara Arema FC tertutup. Hasilnya, Ali Rifki memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Manajer Ad Interim Arema FC, pada Senin 21 Maret 2022.
Arema FC sendiri kini berada di posisi kelima dengan torehan 59 poin. Arema FC kini mengincar posisi tiga besar agar memperoleh tiket AFC League, melalui jalur kualifikasi.
(Djanti Virantika)