INVASI Rusia ke Ukraina mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak, termasuk FIFA dan UEFA. Kedua federasi itu memboikot Timnas Rusia, baik putra maupun putri, dan klub-klub asal negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.
Boikot dari FIFA dan UEFA itu tidak disertai dengan batas waktu. Jadi, kemungkinan besar boikot ini baru akan dicabut jika invasi Rusia ke Ukraina berhenti.
Boikot itu tentu berakibat fatal untuk sepakbola Rusia. Ambil contoh, Timnas Rusia tidak diizinkan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Putri Rusia tidak diperbolehkan mentas di Piala Eropa 2022 Inggris, dan Spartak Moskow tersingkir dari Liga Eropa 2021-2022.
Namun, ada solusi yang mungkin bisa diambil Federasi Sepakbola Rusia (RFU) untuk mengatasi boikot ini. Media Rusia, Gol.ru, mengungkapkan, RFU mungkin bergabung ke Konfederasi Sepakbola Asia (AFC).
Dengan bergabung ke AFC, Rusia bisa menghidupkan lagi sepakbola negara mereka yang kini mati suri. Sekadar informasi, perpindahan konfederasi ini juga pernah terjadi sebelumnya saat Australia bergabung ke AFC pada 2005 usai bertahan-tahun berlaga di Oseania.
“Mungkin isolasi akan berlarut-larut selama bertahun-tahun. Mungkin, kami tidak akan kembali ke sepakbola Eropa. Jika demikian, satu-satunya solusi teoretis untuk keluar dari isolasi adalah pindah ke Federasi Sepaknola Asia (AFC),” tulis Gol.ru dalam artikel berjudul “Satu-satunya Kesempatan bagi Sepakbola Rusia Adalah Pergi ke Asia, Kami Analisis Aturan, Kesulitan, Pengalaman Negara Lain,” Sabtu (5/3/2022).