“LFF ingin mengklarifikasi soal match fixing yang disebutkan dalam konferensi pers pada 7 Januari 2022, terkait pelanggaran individu yang berdampak pada performa Timnas Laos,” buka rilis LFF mengutip dari media Vietnam, Bongda24h.
“Semua pelanggaran terjadi pada 2015, 2016 dan 2017. Khususnya pada 2017, yang mana ada 20 pemain yang terlibat. Kemudian, FIFA turun tangan dan melarang semua pemain bermain di seluruh dunia,” lanjut pernyataan tersebut.
“LFF memastikan semua pemain dan ofisial yang turun di Piala AFF 2020 atau turnamen lainnya tidak terlibat dalam pelanggaran di atas. LFF memperkuat kerja sama dengan FIFA dan FIFA dan AFC meningkatkan integritas dan mencegah segala bentuk manpulasi pertandingan dalam sepakbola,” tegas LFF.
Tentu harapannya match fixing atau hal negatif lainnya di sepakbola segera diatasi. Sebab, pencinta sepakbola mengharapkan adanya unsur persaingan yang sehat di sepakbola.
(Ramdani Bur)