Kaleidoskop 2021: Akhir Kisah Lionel Messi di Barcelona Setelah 21 Tahun Bersama

Drama Panjang Sebelum Pindah

Lionel Messi awalnya mengancam akan pindah dari Barcelona menjelang musim 2020-2021. Sang ikon Catalan kesal karena mahkota juara di tingkat domestik dan internasional tak ada yang melekat ke Barcelona.

Amarah La Pulga tambah meninggi saat Barcelona hancur lebur dibantai Bayern Munich dengan skor 8-2 di perempatfinal Liga Champions 2019-2020.

Setelah musim 2019-2020 berakhir, Messi mengirim burofax yang kemudian bocor. Ia berniat meninggalkan Barcelona yang ketika itu sudah dilatih Ronald Koeman menggantikan Quique Setien yang dipecat.

Hanya saja, Lionel Messi urung pindah. Pasalnya, Barcelona mencegatnya dengan dalih kontrak. Messi bisa pindah dengan syarat atau klub yang ingin meminangnya harus membayar mahar sebesar Rp12 triliun.

Bertahan semusim, Lionel Messi akhirnya berpisah dengan Barcelona pada bursa transfer musim panas 2021. Padahal, sebelum pindah, sang pemain rela gajinya dipotong 50 persen demi membantu krisis keuangan Barcelona.

Hanya saja karena masalah aturan dari La Liga, Messi tak bisa bertahan lagi di Camp Nou. Lionel Messi terpaksa dilepas karena kontraknya sudah habis dengan Barcelona.

Messi Menangis saat Pidato Perpisahan

"Saya tidak tahu apakah saya sanggup bicara," kata Messi sambil menyeka air matanya, dalam konferensi pers yang digelar di Camp Nou pada 8 Agustus 2021.

"Saya masih belum bisa menerima bahwa saya akhirnya harus meninggalkan klub ini, bahwa hidup saya akan berubah sepenuhnya. Ini akan membawa perubahan yang sulit bagi saya dan terutama bagi keluarga saya. Namu, kami harus menerima dan menjalaninya."

"Ini sangat sulit bagi saya, setelah bertahun-tahun, setelah seumur hidup saya habiskan di sini. Saya tidak siap," tuturnya.

Lionel Messi akhirnya resmi diperkenalkan PSG 11 Agustus 2021. Sang Megabintnag dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan hingga 2024. Meski meninggalkan Barcelona sebagai pemain, Lionel Messi berjanji akan kembali ke Barcelona suatu hari nanti.

(Ramdani Bur)