SINGAPURA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membicarakan soal permainan anak asuhnya yang dituding kerap kasar kala mentas di Piala AFF 2020. Shin Tae-yong pun menegaskan bahwa dirinya tak pernah mengajari pemainnya untuk bermain kasar ataupun membuat pelanggaran.
Gaya permainan Timnas Indonesia disorot kala berhadapan dengan Singapura di leg I semifinal Piala AFF 2020. Dalam laga yang digelar di Stadion Nasional, Rabu 23 Desember 2021 malam WIB itu, kedua tim bermain imbang dengan skor 1-1.
Indonesia sendiri unggul lebih dahulu lewat aksi Witan Sulaeman di menit ke-28. Di babak kedua, The Lions -julukan Singapura- mencetak gol penyama kedudukan lewat aksi Ikhsan Fandi.
Terlepas dari hasil itu, gaya permainan skuad Garuda jadi sorotan. Witan Sulaeman dkk dinilai bermain kasar yang terlihat dari banyaknya pelanggaran yang terjadi.
Dalam pertandingan melawan Singapura, pemain Indonesia tercatt melakukan 18 pelanggaran. Khususnya, ada situasi yang mendapat sorotan lebih dari media Vietnam, Soha.vn, yakni ketika kaki Pratama Arhan mengarah ke muka pemain tengah Singapura, Song Ui Young. Aksinya pun berbuah kartu kuning dari wasit.
Di tengah kondisi ini, Shin Tae-yong pun menegaskan bahwa dirinya tidak mengajari para pemainnya untuk dengan sengaja menendang dengan buruk. Begitu juga dengan pelanggaran, dia tak pernah mengajari skuad Garuda akan hal itu.
“Kesan saya terhadap sepakbola Asia Tenggara, begitu juga dengan pemain Indonesia saat pertama kali datang ke sini untuk bekerja, secara fisik mereka belum memenuhi syarat untuk bermain sepakbola,” ujar Shin Tae-yong, sebagaimana dikutip dari media Vietnam, Soha.vn, Kamis (23/12/2021).
“Saya berusaha meningkatkan kemampuan. Namun, bukan berarti saya mengajari pemain saya untuk melakukan tendangan buruk atau pelanggaran kasar terhadap lawan,” sambungnya.
Tentunya, permainan lebih baik lagi diharapkan bisa ditunjukkan skuad Timnas Indonesia di laga berikutnya. Laga leg II Timnas Indonesia vs Singapura sendiri akan tersaji pada 25 Desember 2021 malam WIB.
(Djanti Virantika)