JUVENTUS terancam terdegradasi akhir musim ini dan pencopotan gelar Liga Italia 2019-2020 jika terbukti bersalah telah melakukan pemalsuan laporan keuangan dalam periode 2018-2021. Medio akhir pekan lalu, Guardia di Finanza (pihak atau otoritas hukum di Italia yang mengurus masalah kejahatan keuangan) sudah memeriksa kantor Juventus.
Guardia di Finanza mencari dokumen penting yang dimiliki Juventus di periode 2018-2021 untuk diselidiki lebih lanjut. Selain mencari dokumen penting, mereka juga memeriksa tiga petinggi Juventus.

(Andrea Agnelli telah diperiksa pihak berwajib)
Sebanyak tiga nama yang dimaksud adalah Andrea Agnelli (presiden Juventus), Pavel Nedved (wakil presiden Juventus) dan Fabio Paratici (eks direktur olahraga Juventus). Lembaga perlindungan konsumen dan lingkungan Italia (CODACONS) merupakan lembaga yang ngotot meminta Juventus dihukum degradasi jika terbukti bersalah.
Menurut presiden CODACONS, Marco Donzelli, Juventus melakukan kecurangan yang masif jika terbukti bersalah. Karena itu, pencopotan gelar Liga Italia 2019-2020 dan hukuman degradasi merupakan hukuman yang layak dijatuhkan kepada mereka.
“Juventus secara tidak sah memperoleh keuntungan dari klub pesaing dengan operasi semacam ini. Karena itu, gelar juara terakhir mereka (Liga Italia 2019-2020) harus dicopot sebagai konsekuensinya,” kata Marco Donzelli mengutip dari Daily Mail, Selasa (30/11/2021).
BACA JUGA: Laporan Keuangan Palsu, Juventus Terancam Degradasi dan Pencopotan Gelar Liga Italia
“Di luar hukuman yang dijatuhkan kepada individu, klub takkan dibebaskan dari hukuman. Untuk alasan ini dan untuk melindungi ribuan fans, kami akan mengajukan keluhan kepada Antitrust dan Kantor Kejaksaan Federal supaya mendegradasi Juventus ke Serie B dan pencabutan gelar Liga Italia terakhir yang berlangsung terjadi selama operasi illegal ini,” lanjut Marco Donzelli.