Pada saat itu, mantan Gubernur Irian Jaya ketiga, Acub Zaenal dan mantan pengurus PSSI periode 80-an menjadi pihak yang pertama kali memiliki ide untuk membentuk klub Galatama di kota Malang.
Sebelum membentuk Arema FC, Acub Zaenal dan sejumlah mantan pengurus PSSI itu juga sempat bekerja sama dengan almaruhum Dirk “Derek” Sutrisno, sang pendiri klub Armada ’86, untuk membangun klub Perkesa 78.
Dirk sendiri memiliki peranan penting dalam terbentuknya Arema FC. Bahkan dulu sempat nama klubnya adalah Aremada yang berasal dari gabungan Armada dan Arema.

Kendati begitu, pada akhirnya nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Upaya Dirk untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.
Sejak masalah itu, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema Indonesia dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama.
Arema Indonesia diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987. Karena terbentuk pada bulan Agustus, simbol singa lantas dipilih. Dengan maksud mengikuti horoskop zodiac leo yang berwujud singa.