TURIN – Juventus menelan pil pahit pada saat menjalani lanjutan Liga Italia musim 2020-2021. Menghadapi AC Milan, skuad Bianconeri –julukan Juve– harus menelan kekalahan tiga gol tanpa balas dari lawannya tersebut.
Dalam pertandingan yang dimainkan di Allianz Stadium tersebut, Juve sejatinya tampil mendominasi Milan sejak menit awal. Bahkan beberapa kali gawang Milan mendapatkan ancaman dari serangan Juve yang dimotori oleh Cristiano Ronaldo dan Alvaro Morata.
Akan tetapi sejumlah peluang emas yang didapatkan oleh Juve harus gagal berujung gol. Di pengujung babak pertama, justru Milan yang berhasil mencuri keunggulan atas Juve melalui sontekan yang dilepaskan oleh Brahim Diaz.
Pada babak kedua, penampilan Juve benar-benar mengecewakan dengan pertahanan mereka terus ditekan oleh Milan. Alhasil, Milan berhasil menambah keunggulan atas Juve pada menit ke-78 melalui sumbangan gol dari Ante Rebic.
Berselang 4 menit, Milan berhasil mencetak gol ketiga mereka di pertandingan ini melalui aksi Fikayo Tomori. Ya, pemain pinjaman dari Chelsea itu menyambut umpan sepak pokok Hakan Calhanoglu dengan sundulannya yang gagal diantisipasi oleh Wojciech Szczesny.
Baca Juga: Jika memang Cinta Juventus, Andrea Pirlo Wajib Mundur
Hingga peluit panjang ditiupkan wasit bertanda usainya pertandingan, tidak ada gol tambahan yang tercipta. Kubu tuan rumah, Juve, harus menyelesaikan laga melawan tamunya, Milan, dengan kekalahan tiga gol tanpa balas.
Mantan pemain Juve, Pietro Vierchowod, pun lantas memberikan analisanya mengenai pertandingan tersebut. Ya, Vierchowod meniai Juve sampai bisa dibantai oleh Milan, lantaran pelatih mereka, Andrea Pirlo, terlihat begitu kebingungan dalam menentukan strategi yang ingin diterapkan di laga itu.
“Saya belum pernah melihat Juventus bermain seperti itu, mereka tidak pernah ada di sana. Sebuah tim yang kemasukan tiga gol dan yang terpenting tidak menembak ke gawang, apa maksudnya ini?” jelas Vierchowod, sebagaimana dirangkum dari Sky Sports Italia, Selasa (11/5/2021).
“Cristiano Ronaldo tidak bermain bagus? Dia tidak selalu bisa memecahkan masalah. Pemain yang lain tidak bermain, pertahanan tidak ada di sana. Di mana permainan tim? Saya belum pernah melihatnya tahun ini, Anda harus bertanya pada diri sendiri,” sambungnya.
“Apakah salah mengambil pelatih yang tidak berpengalaman? Lalu ada lini tengah tanpa ide, terdapat sedikit kualitas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Apa yang hilang adalah orang yang menemukan celah terakhir.”
Baca Juga: Juventus Dihukum Calciopoli pada 2006, Zlatan Ibrahimovic Ngamuk
“Anda segera menyadari saat pelatih kebingungan. Kalah dalam pertandingan seperti ini berarti Anda tiba di pertandingan ini tanpa ide. Itu adalah pertandingan yang menentukan, jika Anda tidak siap itu sulit,” tuntas pria berusia 62 tahun tersebut.
(Ramdani Bur)