“Kesembilan klub tersebut mengakui dan menerima bahwa proyek Liga Super Eropa adalah sebuah kesalahan dan meminta maaf kepada fans, asosiasi nasional, liga nasional, sesama klub Eropa dan UEFA. Mereka juga telah mengakui bahwa proyek tersebut tidak akan disahkan berdasarkan Statuta dan Peraturan UEFA,” bunyi pernyataan UEFA dilansir dari laman resmi, Sabtu (8/5/2021).
Selanjutnya sanksi 5 persen pemotongan pendapatan kompetisi Eropa satu musim itu tidak akan masuk kantong UEFA, melainkan akan disumbangkan. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin pun mau melupakan masalah yang membuat panas sepakbola Eropa tersebut.
“Tidak ada sanksi finansial yang akan diambil oleh UEFA. Semua dana sanksi akan diinvestasikan kembali ke dalam sepakbola pemuda yang berada di komunitas lokal di seluruh Eropa, termasuk Inggris,” sambung Ceferin.
“Dalam menerima komitmen dan kesediaan mereka untuk memperbaiki gangguan yang mereka timbulkan, UEFA ingin melupakan bab ini dan bergerak maju dengan semangat yang positif,” tambahnya.
Lalu bagaimana nasib tiga klub tersisa dari pendiri Liga Super Eropa, yakni Real Madrid, Juventus, dan Barcelona? Ceferin mengatakan akan mencoba membawa ketiga klub tersebut Badan Dispiliner UEFA.
(Rachmat Fahzry)