SEJUMLAH pesepakbola memutuskan menjadi mualaf atau memilih memeluk agama Islam. Sejumlah faktor melatarbelakangi kenapa sejumlah pesepakbola itu memilh menjadi mualaf.
Beberapa di antaranya, mendapatkan banyak manfaat setelah memeluk agama Islam. Salah satu manfaat yang didapat adalah ketenangan hati. Karena memiliki hati yang tenang, mereka pun lebih fokus saat mengerjakan apa pun. Jadi, siapa saja pesepakbola mualaf yang mendapatkan ketenangan hati setelah masuk agama Islam?
Berikut 5 pesepakola yang dapatkan ketenangan hati setelah masuk Islam:
5. Nicolas Anelka

Nicolas Anelka memutuskan menjadi mualaf pada 1996, atau satu tahun sebelum turun sebagai pesepakbola profesional. Tiga tahun setelah menjadi mualaf, Anelka menjadi pemain termahal dunia setelah diboyong Real Madrid dari Arsenal pada musim panas 1999 seharga 30 juta euro.
“Menjadi muslim tidak mengubah hidup saya. Saya tetap menjadi orang yang adil dan punya nilai hidup. Apa yang membuat saya memilih islam karena saya merasa agama ini cocok untuk saya,” ucap Anelka, melansir dari Al Arabiya.
"Saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan itu membuat hidup saya menjadi lebih cerah. Saya punya keyakinan dari hati bahwa Islam adalah agam yang harus saya pilih,” lanjut Anelka.
4. Franck Ribery

Franck Ribery memutuskan menjadi mualaf jauh sebelum bersinar sebagai pesepakbola. Ia menjadi mualaf pada 2002, atau tak lama setelah menikahi perempuan cantik asal Aljazair, Wahiba Belhami. Sejak saat itu, karier sepakbola Ribery meningkat pesat, terutama bareng Timnas Prancis dan Bayern Munich.
“Agama adalah hal pribadi bagi saya. Saya orang yang percaya dan sejak pindah ke Islam saya lebih kuat, baik mental maupun fisik. Agama tidak mengubah jati diri dan persepsi saya terhadap dunia. Saya berdoa lima kali sehari, saya lakukan itu agar terbebas dan saya merasa lebih baik setelah itu," kata Ribery.