LONDON – Spekulasi di balik pemecatan Frank Lampard oleh Manajemen Chelsea terus bergulir. Terbaru, pria asal Inggris itu disebut-sebut tak memiliki hubungan yang baik lagi dengan Chief Executive Chelsea sekaligus tangan kanan Roman Abramovich, Marina Granovskaia.
Rumor pemecatan Frank Lampard sebetulnya sudah berhembus sejak akhir 2020. Pria berusia 42 tahun itu dinilai tak mampu membawa Chelsea bersaing di papan atas Liga Inggris. Hingga pekan 19, Si Biru masih tertahan di peringkat sembilan dengan nilai 29.
Performa memang menjadi tolok ukur utama mengapa Frank Lampard dicopot dari jabatannya. Namun, eks penyerang Tim Nasional (Timnas) Inggris, Michael Owen, menduga ada nuansa politik di balik pemutusan hubungan kerja tersebut.
Baca juga: Pemecatan Frank Lampard Beraroma Politis
“Saya yakin ada cukup banyak politik yang terjadi di belakang layar dalam beberapa waktu belakangan di Chelsea. Sulit menyebutnya sebagai kejutan karena seperti sudah menjadi bagian dari klub,” ucap Michael Owen, sebagaimana dimuat Mirror, Selasa (26/1/2021).
Hubungan yang retak dengan Marina Granovskaia dituding sebagai penyebab lainnya. Sudah menjadi rahasia umum, perempuan asal Rusia itu adalah orang kepercayaan dari Roman Abramovic.
Dilansir dari The Athletic, Frank Lampard dan Marina Granovskaia sempat bersitegang gara-gara Kepa Arrizabalaga. Ia tidak senang dengan keputusan sang manajer yang mendepak kiper asal Spanyol itu ke bangku cadangan. Padahal, Kepa adalah salah satu pembelian termahal klub.