LIVERPOOL – Frank Lampard akhirnya resmi diberhentikan dari jabatannya oleh Dewan Direksi Chelsea. Menurut Michael Owen, pemecatan tersebut sedikit berbau politis.
Rumor pemecatan Frank Lampard sebetulnya sudah berhembus sejak akhir 2020. Pria berusia 42 tahun itu dinilai tak mampu membawa Chelsea bersaing di papan atas Liga Inggris. Hingga pekan 19, Si Biru masih tertahan di peringkat sembilan dengan nilai 29.
Capaian tersebut sungguh berbanding terbalik dengan torehan Chelsea pada 2019-2020. Pada periode yang sama musim lalu, Mason Mount dan kolega nangkring di posisi tiga dengan nilai 32. Berkaca pada posisi dan jumlah poin yang dikumpulkan, penurunan itu nyata adanya.
Baca juga: Ini Penyebab Thomas Tuchel Sulit Gantikan Frank Lampard di Chelsea
Namun, beberapa jam setelah pemecatan, muncul kabar yang mengatakan adanya friksi antara Frank Lampard dengan petinggi klub. Hal itu tidak terlepas dari permintaan sang manajer untuk mendatangkan pemain baru pada posisi gelandang.
Tidak heran, Michael Owen menduga adanya muatan politik di balik pemecatan Frank Lampard. Keberadaan bintang-bintang lapangan hijau dengan ego yang mereka bawa, selalu menjadi penyebab pemecatan seorang pelatih/manajer.
“Saya yakin ada cukup banyak politik yang terjadi di belakang layar dalam beberapa waktu belakangan di Chelsea. Sulit menyebutnya sebagai kejutan karena seperti sudah menjadi bagian dari klub,” ucap Michael Owen, sebagaimana dimuat Mirror, Selasa (26/1/2021).