Senada dengan Haris, Djoko Purwoko pun membantah bahwa dirinya terlibat dalam kasus ini. Ia justru merasa dirinya telah difitnah dengan orang-orang yang tidak suka terhadapnya dan juga PSSI.
“Mungkin saya orang yang dipandang tegak lurus, jadi dicari-cari nama saya. Ini mungkin juga politik yang tidak suka PSSI," ucap Djoko Purwoko.

"Kuitansi itu juga tidak ada kaitannya (dengan jual-beli jabatan manajer). Memang tidak boleh pesan tiket jauh-jauh hari? Saya pernah juga tinggal di luar negeri pesan tiket Liga Champions. Saya orang bola dan paham bagaimana pemesanan tiket," jelasnya.
“Sangat bohong (jual beli-jabatan). Itu orang-orang politik dari pihak yang tak suka pak Dodi dan pak Ketum PSSI. Saya juga pernah ada di Ketua Umum PSSI era Pak Edy Rahmayadi, ya, kurang lebih begitu saja, polanya sama," pungkas Djoko.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)