Akan tetapi, kini jarang ada tim yang menerapkan strategi permainan catenaccio di era sepakbola modern yang dituntut bermain cepat. Banyak yang merasa permainan catenaccio yang mementingkan bertahan dan memanfaatkan serangan balik itu tak menghibur dan membosankan.
Alhasil, permainan catenaccio pun perlahan mulai hilang pada era 1970-an sampai 1980-an. Kala itu, penikmat sepakbola lebih menyukai gaya permainan cepat total football yang diterapkan oleh orang-orang Belanda.
Lalu apakah saat ini gaya permainan catenaccio benar-benar hilang dari dunia sepakbola? Jawabannya tentu tidak. Beberapa tim kerap kali masih menggunakan gaya bermain bertahan tersebut dalam suatu pertandingan.
Jadi, catenaccio di era sepakbola modern ini bukanlah dijadikan sebagai strategi utama suatu tim, melainkan hanya taktik yang dipakai untuk menghadapi suatu pertandingan yang mereka memang butuh untuk bertahan.
Seperti halnya yang terjadi pada Inter Milan asuhan Jose Mourinho pada semifinal Liga Champions 2009-2010. Pada saat itu, Mourinho menerapkan permainan bertahan total di leg kedua melawan Barcelona karena pada leg pertamanya mereka sudah unggil 3-1.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)