MILAN – Pencapaian Inter Milan pada Liga Italia 2019-2020 membuat mereka kini dijagokan sebagai penantang scudetto. Pelatih Antonio Conte meminta anak asuhnya untuk mempertahankan kredibilitas yang sudah dicapai pada musim lalu.
Liga Italia 2019-2020 menjadi panggung kebangkitan Inter Milan. Nerazzurri berhasil dibawa Antonio Conte melaju hingga nangkring sebagai runner-up kompetisi. Bahkan, Romelu Lukaku dan kawan-kawan hanya berjarak satu angka saja dari sang juara, Juventus.
Prestasi Inter Milan di level Eropa juga tidak kalah mengilap. Kendati tersingkir dari fase grup Liga Champions, La Beneamata sanggup melangkah jauh di Liga Eropa 2019-2020. Mereka mampu menapak babak final, tetapi harus mengakui keunggulan Sevilla dengan skor 2-3.
Baca juga: Menang Tipis 4-3 atas Fiorentina, Conte Keluhkan Keseimbangan Inter Milan

Tentu saja, dua kali menjadi runner-up bukan sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Pun begitu, Antonio Conte sadar klub asuhannya masih butuh perbaikan di berbagai aspek untuk menjadi juara. Karena itu, ia hanya ingin anak-anak asuhnya menjaga kredibilitas.
“Musim lalu, kami meraih kredibilitas di Italia, finis kedua, dengan meraup banyak poin serta elemen-elemen positif. Kami juga, di atas semuanya, meraih kredibilitas di level internasional, karena Inter butuh berada di final-final Kejuaraan Eropa,” terang Antonio Conte, dikutip dari Football Italia, Minggu (27/9/2020).
“Kami harus bekerja keras untuk menjadi sebuah tim yang kredibel, memberikan kegembiraan bagi para penggemar, bahkan dalam pertandingan seperti malam ini, di mana kami tidak pernah menyerah. Anak-anak menunjukkan rasa lapar, hati, gairah, dan saya bangga kepada mereka,” tutup pria berkebangsaan Italia itu.
Ya, Inter Milan menunjukkan semangat pantang menyerah ketika menjamu Fiorentina di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (27/9/2020) dini hari WIB. Sempat dua kali tertinggal, Il Biscione juga bisa dua kali membalikkan keadaan.
La Viola sudah menjebol gawang Inter Milan pada menit tiga lewat Christian Kouame. Tuan rumah baru bisa membalas pada injury time babak pertama berkat tembakan akurat Lautaro Martinez.
Inter Milan bahkan berbalik unggul 2-1 setelah Federico Ceccherini mencetak gol bunuh diri pada awal babak kedua. Namun, keadaan berbalik menjadi 2-3 ketika Gaetano Castrovilli dan Federico Chiesa ikut mencatatkan namanya di papan skor.
Tak mau kalah, Inter Milan lantas mencetak dua gol kilat pada lima menit terakhir laga. Romelu Lukaku dan Danilo D’Ambrosio memastikan timnya menang dengan skor 4-3.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)