 
                
KEMENANGAN Bayern Munich di ajang Liga Champions 2019-2020 membuat banyak orang memuji kiprah kepelatihan Hansi Flick. Pasalnya hanya dalam waktu kurang dari setahun melatih Bayern, Flick telah memberikan banyak kejayaan di Liga Champoins.
Lalu, apakah Flick satu-satunya pelatih yang langsung memberikan kejayaan kepada tim hanya dalam waktu musim. Ternyata ada juga pelatih yang seperti bermain sulap, di mana dalam waktu satu musim, tetapi langsung menorehkan trofi di ajang Liga Champions.
Berikut lima pelatih yang berhasil meraih trofi Liga Champions pada musim pertamanya.
5. Hansi Flick – Bayern Munich
Pada November 2019, Bayern Munich tidak terlihat seperti tim yang akan memiliki level tinggi. Setelah memecat Niko Kovac, Bayern akhirnya mengangkat sang asisten Flick untuk menjadi pelatih utama.
Sejak saat itu, Bayern mengalami peningkatan secara drastis. Performa Bayern menjadi benar-benar menakjubkan karena mereka terlihat lebih kuat dan tidak ada tim yang mampu melawannya. Bayern memainkan 36 pertandingan di bawah arahan Flick, 33 diantaranya pun meraih kemenangan.
Hasil ini tak mengherankan ketika Bayern sukses keluar menjadi pemenang Liga Champions. Dominasi mereka di ajang bergengsi tersebut membuat mereka layak mendapat trofi si Kuping Besar.

4. Roberto Di Matteo – Chelsea
Di Matteo menjalani karier sebagai pelatih saat menjadi asisten Andre Villas-Boas di Chelsea. Ia mengambil alih sebagai pelatih utama setelah Chelsea memecat Villas-Boas. Kehadirannya ternyata memberi efek besar.
Chelsea tiba-tiba mulai terlihat seperti tim yang penuh dengan imajinasi dan inspirasi. Itu terlihat ketika mereka mampu membalikkan keadaan saat melawan Napoli di babak 16 besar. Tertinggal 1-3 di leg pertama, Chelsea kemudian membalasnya dengan kemenangan 4-1 di leg kedua.
Pada laga final, Chelsea kemudian mampu tampil tangguh saat menaklukkan Bayern. Chelsea memenangi drama adu penalti, dan meraih gelar Liga Champions 2011-2012 di tahun pertamanya Di Matteo.

3. Luis Enrique – Barcelona
Enrique menjalani karier pelatih yang luar biasa di Barcelona pada 2014. Kedatangannya pun bertepatan dengan kehadiran Luis Suarez. Ia juga menjadi pelatih yang mengawinkan trio Lionel Messi, Neymar, dan Suarez.
Pada musim itu, Enrique sejatinya dipenuhi momen-momen menarik dan kontroversial. Ia sempat dilaporkan berselisih dengan Messi, namun akhirnya bisa bersatu kembali. Kerja sama keduanya pun membuahkan hasil hingga memenangi titel Liga Champions 2014-2015.
Pada tahun itu, Barcelona sukses menaklukkan Juventus di partai puncak dengan skor 3-1. Itu menjadi kemenangan yang sangat fantastis karena pada tahun tersebut, Barcelona sukses meraih trebel winners.

2. Zinedine Zidane – Real Madrid
Setelah pensiun sebagai pemain hebat, Zidane memulai petualangan kepelatihannya di Real Madrid. Sempat menjadi asisten pelatih, Zidane mengambil alih kepalatihan Madrid dengan skuad yang bertabur bintang.
Namun, Zidane menunjukkan kelasnya. Ia berhasil membimbing para pemain Madrid meraih gelar Liga Champions yang 2015-2016 dalam musim pertamanya menangani. Pada laga pamungkas mereka berhasil menaklukkan seterunya, Atletico Madrid lewat drama adu penalti.
Keberhasilan tersebut terasa fenomenal, sebab Zidane menangani Madrid sejak 4 Januari 2016. Sehingga hanya dalam waktu beberapa bulan saja, pelatih berpaspor Prancis itu mampu mengantarkan Madrid menjadi juara.

1. Pep Guardiola – Barcelona
Guardiola telah dianggap luas sebagai pelatih terbaik. Guardiola mungkin harus berterima kasih kepada Barcelona yang telah mengasah bakatnya. Ia menggantikan kepemimpinan Frank Rijkaard pada 2008 dan memulai salah satu karier terhebatnya sebagai pelatih.
Ia berhasil mengubah permainan Barcelona hingga mencatat salah satu musim terbaik dalam sejarah klub. Pasalany dalam musim pertamanya di Camo Nou, ia berhasil mengantarkan Barcelona meraih trebel winners dengan juara Liga Spanyol, Copa del Rey, Liga Champions.
Pada laga puncak Liga Champions 2008-2009, Barcelona sukses mengalahkan Manchester United dengan skor 2-1. Guardiola kemudian meletakkan pondasi yang kuat untuk Barcelona dengan meraih berbagai gelar.

(Ramdani Bur)