FARMERS League atau dalam bahasa Indonesia-nya disebut Liga Petani, menjadi trending gara-gara kelolosan dua wakil asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG) dan Olympique Lyon ke semifnal Liga Champions 2019-2020. Lantas, apa yang dimaksud Liga Petani?
Liga Petani merujuk kepada salah satu kompetisi sepakbola elite Eropa, Liga Prancis (Ligue 1). Meski masuk kategori elite bersama Liga Spanyol, Italia, Jerman dan Inggris, Liga Prancis dinilai paling terbelakang.

(Lyon lolos ke semifinal Liga Champions 2019-2020)
Lantas, kenapa Liga Prancis disebut Liga Petani? Mereka disebut Liga Petani karena para pemainnya dinilai bertani pada siang hari, dan bermain sepakbola pada malam harinya.
Karena menjalani dua profesi yang berbeda, kemampuan para pemain Liga Prancis berada jauh di bawah-bawah kompetisi elite Eropa lainnya. Penyematan ini muncul karena dulunya kualitas pemain-pemain Liga Prancis jauh berbeda dibandingkan kompetisi elite Eropa lainnya.
Selain itu, kompetisi ini disebut Liga Petani karena hanya didominasi satu klub saja. Pada 1960 hingga 1970-an, Saint-Etienne yang berjaya. Kemudian pada akhir 1980-an, giliran Olympique Marseille yang keluar sebagai kampiun.
BACA JUGA: Man City vs Lyon, Garcia Puas dengan Penampilan Les Gones
Kemudian pada 2002 hingga 2008, Lyon tujuh kali beruntun menjadi juara Liga Prancis. Sementara itu dalam delapan musim terakhir, PSG menjadi jawara Liga Prancis dalam tujuh musim di antaranya.