Ozil menilai keputusan manajemen Arsenal yang melakukan pemotongan gaji tanpa informasi yang rinci tidak adil. Ia menjelaskan bahwa ia memiliki anak dan keluarga yang harus dinafkahi.
"Ini tidak adil, terutama untuk anak muda, dan saya menolak. Saya memiliki bayi di rumah dan memiliki komitmen untuk keluarga saya di sini, di Turki dan di Jerman, untuk amal saya juga,” tuturnya.
Ozil menjadi salah satu pemain di Liga Inggris yang mendapat bayaran tertinggi. Pemain Timnas Jerman itu mendapat bayaran sebesar Rp5,1 miliar per pekan.
"Orang-orang yang mengenal saya, betapa murah hatinya saya dan sejauh yang saya ketahui, saya bukan satu-satunya pemain yang menolak pemotongan pada akhirnya, tetapi hanya nama saya yang keluar,” lanjut dia.
"Mungkin keputusan itu memengaruhi peluang saya (bermain) di lapangan, saya tidak tahu. Tetapi saya tidak takut untuk membela apa yang saya rasa benar, dan ketika Anda melihat apa yang terjadi sekarang dengan pekerjaan, mungkin saya dulu," pungkas Ozil.
(Ramdani Bur)