ZURICH – Jaksa Swiss, Stefan Keller, membuka kasus pidana yang berhubungan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino. Kasus pidana itu berkaitan dengan korupsi dalam badan sepakbola tertinggi di dunia tersebut.
Semua berawal dari kasus korupsi FIFA yang terjadi pada 2015. Kasus itu kemudian ditangani oleh Jaksa Swiss, Michael Lauber. Akan tetapi, proses penyelidikan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Terjadi pertemuan rahasia antara Lauber dengan FIFA yang diwakili Infantino. Pertemuan itu dicurigai membicarakan perihal korupsi di FIFA yang sedang Lauber dalami.
Pertemuan itu lalu diselidiki oleh Komite Judisial Parlemen Swiss. Kantor Lauber digeledah pada 2 Maret silam, untuk mencari bukti-bukti kerja sama illegal antara jaksa Swiss itu dengan Infantino. Setelah pengeledahan, Lauber pun menerima pemotongan gaji.
BACA JUGA: FIFA Beri Sinyal Kucurkan Dana Pinjaman ke PSSI
Meski Lauber telah dihukum, tetapi itu baru tahap awal. Penyelidikan yang dilakukan Komite Judisial Parlemen Swiss tetap berlanjut. Fakta-fakta lain yang memberatkan Lauber pun terkuak, sehingga ia terancam pemecatan.
Sementara itu, FIFA pun tidak menutupi adanya pertemuan informal antara Infantino dengan Lauber pada 2016 dan 2017 lalu. FIFA berdalih bahwa pertemuan itu untuk menunjukkan bahwa induk sepakbola dunia tersebut koperatif dalam penyelidikan.